PPL bagian 2

Postingan saya sebelumnya sudah bercerita tentang kegiatan PPL saya bersama siswa-siswi di sekolah. Pada bagian ini saya akan bercerita bersama rekan-rekan sesama mahasiswa PPL. Saya PPL bersama 21 teman lain, yaitu Tedy, Yoga, Didit, Tria, Rahmi, Kania, Nesa, Yuszar, Sasa, Intan, Nadya, Dwi, Ratu, Fatimah, Tresna, Isma, Wulan, Olla, Yusa, Anti, Ayu dari UPI serta Taufan, Jekki, Teguh, Tiwi, Sifa, Dwi, Mima, Ira, Mega dari UNPAS. Kita dari UPI mulai PPL dari akhir Januari, sedangkan UNPAS mulai Februari. Kalau ada dua kampus yang melaksanakan kegiatan di satu sekolah yang sama, pasti mau tidak mau akan dibandingkan kinerja kita selama di situ. Sebenarnya pada awalnya ada 6 orang lagi dari UPI, tapi karena sekolah tidak terlalu membutuhkan jadi dipindahkan ke sekolah yang lebih membutuhkan.

Dari awal saya ditetapkan oleh pihak kampus sebagai ketua kelompok, namun ini hanya sementara untuk mempermudah komunikasi antara kampus dengan kelompok. Sedangkan wakil ketua sementara adalah Nesa. Setelah menerima pengarahan apa yang harus dilkakukan selama PPL, saya mengadakan rapat untuk menentukan ketua tetap. Pada akhirnya tetap saya menjadi ketua kelompok. Namun untuk posisi wakil, saat itu Nesa merasa nggak bersedia sehingga akhirnya digantikan oleh Adam. Ternyata Adam adalah salah satu dari 6 orang yang dipindahkan ke sekolah lain. Singkat cerita akhirnya Tedy yang terpilih sebagai wakil ketua kelompok. Selama PPL kita tidak hanya bertemu di sekolah pada saat mengajar, tetapi juga diluar itu baik acara yang diadakan oleh sekolah maupun hanya sekedar ketemu ngobrol-ngobrol.

Nonton Konser

SMA tempat saya PPL adalah SMA yang terkenal dengan seninya. Acara rutin yang diadakan setiap tahunnya adalah konser rumah seni. Acara kali ini menampilkan drama musikal. Teman-teman yang datang hanya Tedy, Yoga, Taufan, Tria, Rahmi, dan Ratu.

Di lain hari pada penutupan lomba futsal dan basket antar SMA juga ada konser yang mengundang the changcuters. Saya memang bukan penggemar musik band-band dalam negeri, jadi nggak terlalu hafal sama lagu-lagu mereka. Saya cuma nonton aksi panggung sedangkan temen-temen saya sampai jingkrak-jingkrak.

Futsal termasuk kegiatan yang paling sering dilakukan, bukan sesama mahasiswa PPL, melainkan melawan siswa. Kelas yang pernah menjadi lawan futsal adalah kelas X MIA 1-4. Dari semua pertandingan, mahasiswa PPL tidak sama sekali meraih kemenangan. Mungkin bukan faktor pengalaman yang berbicara, melainkan faktor umur.

Truth or Dare

Mainan ini kurang lengkap karena selalu nggak full team, jadi rahasianya banyak yang nggak terbongkar kalau pas kebagian jujur-jujuran.