image1 image2

BUBURBULATです |WELCOME TO MY PERSONAL BLOG|数学と芸術が大好き

No Valentine's Day

Suatu hari Dewa Lupercus memerintahkan rakyatnya untuk melakukan ritual pensucian untuk menghindari kutukan, kemalangan, dan kemandulan. Selanjutnya ritual ini disebarkan oleh bangsa romawi ke negara Inggris dan Perancis. Ritual ini kemudian diabadikan oleh seorang pendeta bernama St. Valentino. St. Valentino menyuruh umat wanitanya untuk menuliskan namanya pada kertas lalu dimasukkan ke dalam bejana. Sedangkan para umat prianya memilih kertas tersebut dari bejana, dan nama yang diperoleh akan menjadi pasangannya. Namun pada tanggal 14 Februari 269 M, Raja Romawi memberi perintah eksekusi terhadap St. Valentino. Karena St. Valentino adalah seorang pendeta, Paus Gelasius pada tahun 498 M meresmikan 14 Februari sebagai hari Valentine.


Sepotong sejarah hari valentine di atas saya peroleh dari pesantren kilat selama bulan Ramadhan. Dalam ritual yang dilakukan oleh St. Valentino, kita lihat bahwa dia mengadakan semacam arisan wanita kepada umat prianya untuk dijadikan pasangannya pada hari itu. Dari situ dapat kita ambil kesimpulan bahwa hari Valentine bukanlah hari yang boleh dirayakan oleh umat Islam. Jika seseorang merayakan hari Valentine berarti orang tersebut setuju dengan adanya pergaulan bebas dan freesex. Dalam Islam telah cukup dijelaskan bahwa kita dilarang untuk menyerupai suatu kaum (Baca: Jangan ikuti apa yang tidak kamu ketahui).

Share this:

CONVERSATION

0 komentar:

Post a Comment